Randy Pratama….seorang pemuda berumur 26 tahun, dibesarkan dari keluarga yang islami. Ibu nya seorang ustazah yang cukup disegani di area kompleks tempat tinggal nya. Ayah nya pun seorang penceramah yang sering mendapatkan panggilan di pengajian-pengajian untuk sekedar berbagi ilmu nya tentang agama.
Ustazah Siti dan Ustadz Mahmud sebenar nya sering menyuruh randy untuk menjadi seorang penceramah seperti mereka, tapi apa dikata, randy mempunyai hoby yang berbeda dari orang tua nya, musik…dia sangat menyukai musik-musik dari England sana hingga beberapa kali membentuk sebuah band, Ustadz Mahmud dan Ustazah Siti sudah hilang akal rasa nya untuk menjatuhkan harapan pada anak laki-laki nya untuk sama menjadi penceramah, walau sesekali ia sering juga mengikuti kajian-kajian islami yang dihadiri orang tua nya.
Dibalik semua itu ada rahasia di balik kehidupan randy yang tak banyak diketahui orang-orang di sekeliling nya, dimana orang mengenal Randy adalah sosok yang memang “selengean” dan “urakan” namun tetap alim dan sholeh, padahal ia memiliki nafsu sex yang tinggi dan kesukaan nya akan sex atau zina, sangat bertolak belakang dengan latar belakang keluarga nya yang islami dalam kehidupan sehari-hari.
Dan Dari kesukaan nya itu, sudah tak terhitung berapa wanita yang sudah jatuh ke pelukan nya dan melakukan zina ( sex ) dengan nya. Ya…randy senang untuk menaklukan wanita untuk melampiaskan nafsu sex nya yang tinggi. Bagi nya itu adalah tantangan yang harus di taklukan nya, ia tak tergiur sedikit pun untuk melakukan sex instan dengan wanita-wanita PSK di luar sana, karena disamping tak ada tantangan nya, ia juga memikirkan resiko-resiko yang bisa muncul akibat berhubungan sex dengan PSK.
Namun diluar itu semua, ia adalah seorang laki-laki penyayang orang tua yang ingin berbakti seumur hidup untuk ayah dan ibu nya.
Cukup sampai disini perkenalan nya ukhti/akhi….Let me start the first story about randy adventure!
Karena suatu urusan yang di perintah kan Ustadz mahmud ayah randy, ia terpaksa harus meninggalkan rumah dan orang tua nya 1 bulan ke kota S. Karena Ustad Mahmud ingin randy menguruskan urusan sertifikat tanah nya dengan pemilik baru yang ada masalah sedikit dan butuh waktu agak lama untuk di uruskan, jadi lah ia harus pergi ke kota S dan tinggal kurang lebih selama sebulan disana.
Dan kebetulan di sana ada bibi nya yang merupakan adik dari Ustazah Siti yaitu Ummu Sholihat. Ummu Sholihat adalah seorang ummahat shalehah berhijab syar’i sebagaimana kakak kandung nya, karena sama-sama di besarkan dalam lingkup keluarga yang sangat islami oleh kakek randy.
tidak berbeda jauh dengan Ummu Sholihat, suami nya yaitu Ustad Hafid juga seorang ustadz yang sangat alim, mereka berdua pasangan serasi sama seperti ayah dan ibu randy.
Pagi itu randy sampai di rumah Ummu Sholihat adik kandung dari ibu nya sendiri, ia disambut oleh Ummu Sholihat dan suami nya Ustad Hafid dengan ramah dan gembira karena sudah lama tidak berjumpa dengan keponakan nya itu.
Rumah Ummu Sholihat sederhana namun sangat nyaman dan bersih karena mereka rajin menjaga kebersihan di rumah, karena kebersihan itu sebagian dari iman. Mereka berbincang-bincang sambil melepas rindu setelah sekian lama tidak bertemu. Bokep Barat
Ummu Sholihat lalu memanggil seseorang ke ruang tamu, dan ternyata 2 orang akhwat menghampiri ke ruang tamu dari arah bagian dalam rumah. Mereka adalah Ukhti Alya dan Ukhti Farah, mahasiswi-mahasiswi yang sedang menjalani kuliah nya di PTN Islam di kota S dan kebetulan kost di rumah Ummu Sholihat.
Ukhti Alya adalah seorang akhwat berjilbab dengan penampilan modis, cantik dengan tubuh yang ramping dan menggoda, menjadi perhatian setiap ikhwan-ikhwan di kampus nya. Sedangkan Ukhti Farah adalah seorang akhwat berjilbab syar’i nan sholehah juga tak kalah cantik, yang lebih mengutamakan kuliah nya, berjuang untuk mencapai cita-cita nya untuk menjadi seorang ustazah seperti impian nya.
Ummu Sholihat mengenalkan kedua akhwat yang kost di rumah nya kepada randy, dan berharap mereka bisa kenal agar randy bisa betah di rumah selama 1 bulan, tapi tentu nya tetap mentaati norma-norma agama dan tetap menjaga batas sebagai ikhwan dan akhwat.
Setelah perkenalan dan sedikit obrolan di ruang tamu, akhir nya Ukhti Farah dan Ukhti Alya berpamitan untuk segera pergi ke kampus.
Akhir nya Ummu Sholihat mengantarkan randy sambil menunjukan kamar yang akan ia tempati selama tinggal di rumah nya. kamar randy tidak besar namun sangat nyaman dan bersih di dalam nya, karena Ummu Sholihat senantiasa selalu menjaga kebersihan di dalam rumah nya.
Randy berganti baju di dalam kamar sambil beristirahat sekejap, tapi di sela-sela istirahat nya ia terus memikirkan kedua akhwat yang telah mencuri perhatian nya, Ukhti alya dan Ukhti Farah
Di sela-sela memikirkan kedua akhwat itu, muncul gairah nya menaikan nafsu yang disebabkan hormon testosteron nya naik, berakibat pada penis nya yang bergerak-gerak di dalam celana pendek randy.
Dalam hati nya, randy bertekad untuk bisa mnedapat kan kedua akhwat itu dalam waku 1 bulan selama ia tinggal di rumah Ummu Sholihat dan Ustadz Hafid.
Akhir nya ia melepas kan celana pendek nya dan mengurut-ngurut penis nya sendiri sambil merasakan sensasi mengocok penis nya sendiri dengan terbuka di ruang tengah rumah Ummu Sholihat bibi nya sendiri.
Tetapi tanpa di ketahui, Ukhti Farah ternyata merasa handphone nya tertinggal di dalam kamar kost nya dan berniat untuk kembali ke rumah untuk mengambil handphone nya, begitu ia melewati halaman rumah Ummu Sholihat, ia melihat pemandangan yang membuat nya sangat kaget dari luar jendela kaca yang langsung menuju ke ruang tengah tempat randy mengocok-ngocok penis nya sendiri.
Keringat Ukhti Farah mulai bercucuran semakin lama ia menyaksikan pemandangan itu, dibarengi oleh rasa gatal yang menyerang pada organ tubuh bagian bawah nya yang sangat vital. javcici.com Ukhti Farah mulai merasakan ada perasaan aneh pada vagina nya, gatal dan mulai lembab, ingin rasa nya ia menyentuh vagina nya sendiri pada saat itu tapi rasa nya tidak mungkin.
Setelah randy mengeluarkan sperma nya, buru-buru ia berjalan cepat menghindari posisi jendela kaca tempat nya mengintip dan kembali ke kampus, niat awal nya untuk mengambil handphone yang tertinggal menjadi pudar.
Di malam hari yang sama dengan kejadian sewaktu Ukhti Farah memergoki randy sedang bermasturbasi di ruang tengah, ia menjadi gelisah selalu terbayang di pikiran nya bentuk penis randy yang begitu mempesona pikiran nya, dalam hati bagaimana rasa nya bila tangan nya yang lembut itu menyentuh penis randy yg besar dan berurat itu.
Nafas nya tak teratur kelelahan, ia terkulai lemas di atas tempat tidur nya, sambil merenungi apa yang baru saja ia lakukan, sebuah aktivitas yang sangat tabu bagi seorang akhwat shalehah berhijab lebar.
Setelah beberapa waktu, ia mulai bisa mengendalikan nafas nya dan buru-buru berganti pakaian, lalu bergegas untuk mandi junub sambil mengendap-ngendap.
Malam itu selepas semua nya melaksana kan sholat isya berjama’ah, mereka berkumpul di ruang tengah untuk menonton televisi sambil bersenda gurau dalam suasana hangat. Ummu Sholihat menanyakan tentang kuliah kepada Ukhti Farah dan Ukhti Alya, Ustad Hafid menanyakan tentang bagaimana perkembangan urusan pertanahan kepada randy, sudah sampai mana masalah yang ia uruskan.
Ukhti Farah sambil menonton televisi dan diselangi mengobrol dengan Ummu Sholihat atau Ukhti Alya, ia sesekali mencuri-curi pandang pada arah selangkangan randy, ia terlihat mengamati keadaan sarung yang randy kenakan, sambil membayang kan apa yang ada di dalam sarung randy.
Ummu Sholihat beberapa kali menguap menandakan ia sudah ngantuk, begitu pun Ustad Hafid yang terlihat sudah tidak bisa menahan kantuk, akhir nya mereka pun berpamitan untuk pergi ke kamar nya untuk tidur.
Ukhti Alya yang malam kemarin habis begadang mengerjakan tugas pun sudah terlihat mengantuk dan tak lama ia pun berpamitan untuk pergi ke kamar nya, sambil menyuruh Ukhti Farah untuk cepat tidur pula, tapi Ukhti Farah berkata ingin menuntaskan film yang ia saksikan dulu di televisi.
Ukhti Farah : Akhi…hmmm ana waktu itu liat Akhi…di sini..sambilll….
Randy : hah? sambil apa ya ukhti?
Ukhti Farah : sambil itu akh…..pegang-pegang kelamin antum sendiri….
ucap Ukhti Farah sambil menundukan kepala nya karena malu.
Ukhti Farah : hmmm iya akhi dari yang ana lihat di internet nama nya masturbasi….tapi afwan akh ana ga sengaja lihat nya.
Randy : tapi gimana bisa ukh, anti kan kemaren pergi ke kampus?
Ukhti Farah : iya akh..tapi waktu itu ana balik lagi ke rumah untuk mengambil handphone yang ketinggalan, ga sengaja liat antum lagi itu disini..
Randy : ohh gitu….hmm afwan ya ukh…ana waktu itu pun khilaf karena ga tau kenapa nafsu ana naik
Ukhti Farah : i…iya gpp kok akhi, wajar dan manusiawi
Ukhti Farah masih menunjukan sikap yang malu-malu dengan sesekali menatap mata randy
Randy : hmmm berarti anti waktu itu liat penis ana dong ukh?
Ukhti Farah : i….iiya akhi..
Randy : hmmmm menurut anti gimana zakar ana? besar ga ukhti? hehe
Randy mulai berani menggoda Ukhti Farah karena melihat gelagat Ukhti Farah yang belum terlihat untuk pergi meninggalkan obrolan yang mulai mesum ini.
Randy : hehe ana kan cuma tanya ukhti…..lagian anti duluan kan yang bertanya soal ini pada ana
Ukhti Farah : i…iya sih, tapi itu kan ana cuma ingin tau…..tapi..
Randy : tapi apa ukhti?
Ukhti Farah : hmmm itu…zakar antum..
Randy : hehe kenapa dengan zakar ana ukh?
Ukhti Farah : hmmm …besar akh..
Randy : hehe anti suka?
Ukhti Farah : ga tau akh…
Randy : hehe hmm ukhti….boleh ana pindah kesitu duduk nya?
Ukhti Farah ? kenapa akh? kan sama aja tetap keliatan televisi nya
Randy : gpp ukh, pengen aja duduk berdekatan dengan anti
Ukhti Farah : Astagfirullah jangan akhi
Randy : hehe iya gpp kalo ga mau liat lagi…
Ukhti Farah : hmmm
Randy : hmm ukhti….
Ukhti Farah : ya akhi?
Randy : anti pindah duduk disini dong
Sambil menepuk sofa menandakan untuk agar Ukhti Farah berpindah tempat duduk ke sisi nya. Ukhti Farah menunduk sambil terlihat menimang-nimang sesuatu, namun akhir nya mengangkat bokong nya dari sofa dan berdiri…melangkah kan kaki untuk berpindah tempat duduk ke sisi randy.
Randy sangat kegirangan dalam hati nya, lalu mulai mengeluarkan SSI nya (speak-speak iblis)
Ukhti Farah : biasa aja akhi, antum terlalu memuji
Randy : anti pernah pacaran ukh?
Ukhti Farah : belum pernah akhi, pacaran itu haram tidak ada dalam islam
Randy : betul ukhti, tapi bagaimana kalau ada ikhwan yang berniat mengajak anti taaruf?
Ukhti Farah : hah? siapa akhi?
Randy : ya belum tau sih siapa, ini kan cuma misal nya
Ukhti Farah : ohhh..hmmm kalau ahklah ikhwan itu baik dan agama nya juga bagus kenapa ngga akhi, tapi ana ingin selesaikan kuliah dulu.
Randy : alhamdulillah kalo gitu ukhti
Sedikit-sedikit randy semakin merapatkan posisi duduk nya kepada Ukhti Farah, Ukhti Farah pun tak keberatan melihat pergerakan randy yang semakin merapatkan posisi duduk nya, membuat paha mereka bersentuhan dari luar pakaian nya masing-masing.
Randy : malam ini dingin ya ukh, angin nya besar
Ukhti Farah : iya akhi….sudah mulai masuk musim penghujan
Randy : kalo dingin gini hormon testosteron ana suka naik ukh, apalagi ditambah lagi deket sm anti
Ukhti Farah : Astagfirullah akhi….
Randy : ukhti….cantik banget malem ini, wangi…..
Sambil randy mulai mendekat kan wajah nya…semakin dekat pada Ukhti Farah, mencium aroma jilbab Ukhti Farah
Ukhti Farah menjawab dengan sebuah tatapan ke arah mata randy, dibalas oleh randy yang semakin mendekat kan wajah nya pada Ukhti Farah…semakin dekat dan mulai mengecup bibir Ukhti Farah dengan lembut.
Ukhti Farah : ehh..jangan akhi…ini dosa
Randy : kenapa ukhti?
Randy mengangkat dagu ukhti farah lalu mulai berhadapan wajah kembali dan mulai mencium nya lagi, lebih dalam tapi ukhti farah tetap belum membalas ciuman randy, nafas nya mulai berat dan tak teratur, randy menenangkan nya dengan menaruh tangan nya di atas paha ukhti farah lalu mengelus-elus nya lembut
Ukhti Farah : ouucchhh akhi…
Ukhti farah mulai membalas lumatan randy dengan lidah nya, mereka saling bergelut lidah dengan memejam kan mata
Randy mengangkat tubuh ukhti farah lalu menduduk kan ukhti farah di pangkuan nya.
Randy : ughhh sini ukhti duduk di pangkuan ana
Ukhti Farah : aaaahhh iya akhi
Malam itu ukhti farah semakin larut dalam lautan birahi nya yang lama terpendam, ia semakin irat memeluk randy dan menempel kan dada nya pada dada randy sambil di gesek-gesekan nya, ciuman nya semakin liar dan kotor, percumbuan antara seorang ikhwan nakal dan akhwat shalehah berjilbab ini membuat suasana ruangan menjadi semakin panas.
Dengan sedikit ragu ia mendekati randy lalu sedikit demi sedikit menarik sarung randy ke bawah hingga terlepas dari tubuh bagian bawah randy. Randy lalu mengurut-urut penis nya di depan ukhti farah sehingga semakin mengeras
Ukhti farah mengatakan hal yang tabu untuk di ucap kan oleh seorang akhwat shalehah berjilbab, bahkan itu dilakukan nya di depan seorang ikhwan yang bukan muhrim sambil memperhatikan kelamin ikhwan tersebut.
Ia sedikit demi sedikit mendekati tubuh randy, randy menyuruh ukhti farah seorang akhwat berjilbab untuk berlutut di depan kontol nya.
Ukhti farah mulsi menggapai penis randy dan menggenggam nya, ia merasa gugup sekaligus bernafsu, penis randy di perhatikan nya dengan seksama, di elus-elus nya dan sesekali ia meremas sambil menatap mata randy.
Belum selesai ukhti farah berbicara, randy menjambak dengan kasar jilbab di kepala ukhti farah lalu menarik kepala ukhti farah ke arah penis nya sehingga dengan sekali tarikan penis randy dapat masuk ke dalam mulut ukhti farah.
Randy menekan-nekan kepala ukhti farah sehingga penis nya semakin masuk ke dalam mulut ukhti farah, ia terus memegang kepala ukhti farah hingga beberapa saat, setelah di lihat nya ukhti farah mulai menggerak kan sendiri kepala nya naik turun, baru lah ia melepaskan jambakan di jilbab ukhti farah.
Ketika mereka semakin larut dalam lautan birahi, tanpa mereka sadari ada seseorang yang sedang mengendap-ngendap dari arah selasar, tampak ingin tahu tentang suara apa yang sayup-sayup terdengar di ruang tengah.
Tampak Ukhti alya terperanjat kaget melihat kejadian apa yang sedang terjadi di depan mata nya, ukhti farah kawan satu kost dan kuliah nya yang terkenal sebagai akhwat shalehah berjilbab yang pintar, sedang mengulum alat kelamin randy sambil berlutut dengan lutut nya, ia tampak menikmati setiap kuluman mulut nya dan tiap-tiap jilatan lidah di penis randy.
Kekagetan Ukhti alya semakin bertambah melihat setiap gerakan ukhti farah yang semakin nakal, ia tak menyangka seorang ukhti farah yang sehari-hari nya adalah akhwat shalehah berhijab dan berkacamata minus, menjadi liar tingkah laku nya seperti perempuan haus sex.
Di satu sisi ia kagum juga dengan ukuran penis randy yang memang besar, diameter nya, panjang nya, sungguh indah bentuk nya, memang ukhti alya adalah seorang akhwat berjilbab juga, tapi predikat akhwat nya itu belum lama ia dapat kan, setelah ia diterima masuk kampus islam ia berubah menjadi seorang akhwat berjilbab, dari awal nya seorang gadis kota yang selalu berpakaian modis, jilbab yang ia pakai sekarang pun termasuk model jilbab yang modis, tapi sungguh ia ingin berubah seiring dengan keinginan nya untuk menjadi guru agama islam dengan masuk ke perguruan tinggi islam di kota S.
Dan tak dapat dipungkiri juga, ukhti alya sudah mengenal seks ketika ia murid SMU, ia terjebak oleh mantan pacar nya kala itu yang merayu nya untuk berhubungan badan, disitu lah awal ukhti alya merasakan nikmat nya bercinta, walau sebelum itu pun ia pernah menonton film-film porno di internet secara diam-diam, dan bermasturbasi di kamar nya jika syahwat nya sedang naik.
Kala itu pun, ingin rasa nya ia segera pergi meninggalkan aktivitas mesum dua orang itu, tapi nafsu nya berkata lain, ia sangat penasaran dengan apa yang terkadi berikut nya ditambah bagian sensitif ukhti alya sudah sangat terangsang melihat aktivitas mereka, ingin rasa nya bergabung bersama ukhti farah untuk menjilati penis randy, tapi bathin nya terus melarang nya, di sisi lain vagina ukhti alya sudah mulai mengeluarkan lendir basah, ia dapat merasakan kalau celana dalam yang ia kenakan sudah mulai basah padahal ia belum menyentuh nya sedikit pun.
Ukhti alya semakin merasakan nafsu nya naik tak terkendali, ia meraba payudara dari luar kaos yang ia kenakan, meremas nya, sambil tangan lain sedikit-sedikit mengelus-elus vagina dari luar celana nya. puting nya mengeras, vagina nya mulai basah, becek di dalam celana dalam.
Apalagi begitu melihat kelakuan randy yg menjambak jilbab di kepala ukhti farah dan menaik turunkan kepala ukhti farah dengan kasar, mengeluar masukan penis nya di mulut ukhti farah, seakan-akan mulut ukhti farah adalah sebuah fleshlight.
Ukhti farah tak bisa menjawab karena mulut nya penuh dengan penis randy, ia hanya bisa memukul-mukul kan tangan nya ke sofa kalau randy menekan kepala nya terlalu kencang sehingga tenggorokan nya tersodok oleh kepala penis randy.
Lalu randy meremas dan menjambak jilbab di kepala ukhti farah kembali, dan menarik nya keatas sehingga kepala nya ikut tertarik, wajah nya menengadah, setelah senyum sejenak pada ukhti farah, randy menekan kembali kepala ukhti farah dan menaruh nya kebawah, ke arah biji penis randy yang menggantung.
Ukhti farah menjilati biji penis randy dengan telaten, sambil randy memain kan batang penis nya sendiri, sesekali randy bermain-main dengan menyelipkan penis nya ke kacamata ukhti farah, atau memukul-mukul kan batang penis nya ke kepala, jilbab, dan wajah ukhti farah, hingga ia beberapa kali harus membetulkan posisi kacamata nya yang miring setelah terkena penis randy.
Sementara itu ukhti alya semakin konstan memainkan vagina nya dari luar celana yang dikenakan nya, ia mencolok-colok vagina nya sendiri hingga vagina menjadi sangat basah. Ukhti alya membayang kan andai saja ia di posisi ukhti farah sekarang, dapat memainkan penis randy dengan puas seperti itu.
Ukhti farah lalu mencopot pakaian nya satu persatu sembari berdiri di depan randy, hingga bra dan celana dalam nya pun ia copot padahal randy belum menyuruh untuk mencopot dalaman pakaian ukhti farah,
sembari randy mengelus-elus vagina ukhti farah
Ukhti farah lalu membalik kan badan nya memperlihatn kan bokong nya kepada randy sambil ia merangkak nakal.
Ukhti farah menungging sambil merangkak dengan binal nya di depan randy yang sedang mengocok penis nya, sambil menggoyang-goyang kan pantat nya telanjang.
Randy : uughhh ukhti, kau binal banget malem ini…kontol ana makin keras
Ukhti farah : binal itu apa kah akhi?
Randy : binal itu pokok nya kesukaan ana banget..kamu ukhti binal…akhwat binal
Ukhti farah : uhhh akhi, iya ana akhwat binal, alhamdulillah kalau antum suka sama akhwat seperti ini
Ukhti farah : iya syukur kalau antum suka akhi ouhh kontol akhi makin besar…..makin kerass yaa…ana sukaa liat nya
Tiba-tiba randy menjambak jilbab di kepala ukhti farah dan meremas nya, ukhti farah terhentak kaget sambil menatap mata randy. Randy lalu menekan kepala ukhti farah sehingga wajah nya mendongak ke atas.
Randy : uuuggh ukhti, coba buku mulut anti yang lebar
Ukhti farah : ke….kenapa emang nya akhi?
Randy : buka aja ukhti, coba buka mulut nyaa
Ukhti : i….iya akhi………..aaaaaaaaaaaaaaaaahhhh
Ukhti farah menuruti apa yang disuruh oleh randy lalu memubuka mulut nya lebar sehingga randy dapat melihat lidah, gigi dan tenggorkan ukhti farah dari arah atas. Randy lalu mengumpul kan air liur nya di dalam mulut lalu sedikit-sedikit mendekati mulut uikhti farah yang terbuka lebar, lalu melepehkan air liur dari dalam mulut randy ke mulut ukhti farah
Ukhti farah : aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaahhhhh aaaarrr hhhhhhhhhh
Randy : jangan tutup mulut kamu sebelum ana suruh ya ukhti binal
Ukhti farah hanya bisa menjawab dengan menggangguk kan kepala nya, sembari randy masih menjambak jilbab di kepala nya sehingga wajah ukhti farah masih mendongak ke atas.
Randy : telan ukhti….telan liur ana hehe
Ukhti farah : aaaaaaaaaaaaahh aaahhhhll
Ukhti farah menggangguk lalu menelan ludah randy hingga habis
Randy : hehe gimana ukhti? enak ga ludah ana?
Ukhti farah : uggh akhi, kenapa sih antum ludahin mulut ana…jadi aja ana telan ludah antum
Randy : hehe abis ana suka sih ukh ludahin akhwat binal seperti anti ini
Ukhti farah : kok gitu akhi?
Randy : itu tanda nya ana suka sm anti ukhti binal hehe
Ukhti farah : hmmm kalo gitu ana ikhlas deh di ludahin oleh antum
Randy : hehe iya dong mesti ikhlas
Ukhti farah : tapi ngomong-ngomong akhi….kok ana jadi suka yaa…sensasi nya bikin gimanaa gitu kalau ana telan ludah antum
Randy :: nah kan anti jadi suka? enak ga ludah ana ukh?
Ukhti farah : hmmm i..iya enak akhi
Randy : bilang dong terima kasih sudah ana ludahin mulut anti
Ukhti farah : i…iya akhi syukron sudah meludahi mulut ana
Randy : hehe nah gitu dong..
Randy : ughh ukhti…ana pngen ngentotin ukhti sekarang…pengen jima sm ukhti…tapi terlalu riskan melakukan nya disini.
Ukhti farah : ta…tapi, ana masi perawan akhi, ana takut
Randy : iya sih pasti anti masih perawan……yaudah ga jadi deh…..hmm ana zinahi mulut anti aja yaa
Ukhti farah : zinahi mulut ana? bagaimana cara nya akhi?
Randy lalu mendorong kepala ukhti farah dengan kasar sambil ia bangun dari sofa nya lalu berdiri di atas ukhti farah yang masih berlutut di depan randy
Randy : nahh sekarang buka mulut kamu yaa akhwat binal
Ukhti farah : ii…iya akhiii………aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaahhh
Ssslllleeeeeeeeeeeeppphhh
Randy : aaaaaaaaaahhhhh enakkkk
Ukhti farah : hhaaaaaaaallllllllllmmmmmmppp
Sembali randy memegang kepala ukhti farah dengan kedua tangan nya, ia dengan cepat memasukan penis nya ke dalam mulut ukhti farah, mendorong nya hingga ujung penis randy menyentuh tenggorokan ukhti farah. beberapa kali ukhti farah merasa tersedak tetapi tetap membiarkan penis randy di dalam mulut nya.
gerakan nya semakin cepat dan konstan, membuat ukhti farah menjadi kelabakan menerima sodokan-sodokan penis randy di mulut nya.
Di sisi ruangan lain, Ustad farid dan Ummu Sholihat sedang berduaan di kamar nya sehabis melakukan tadarus bareng sebelum tidur, memang mereka sebagai pasangan sholeh dan sholehah selalu melakukan ibadah secara bersama-sama.
Ummu sholihat lalu meremas penis ustad farid dari luar sarung yang dikenakan oleh ustad farid
Ustad farid dan ummu sholihat sudah tampak bergairah malam itu, sepasang suami istri halal sedang memadu kasih di kamar nya.
Ummu sholihat membuka gamis nya di depan ustad farid sambil meliuk-liuk kan tubuh genbor nya, bergerak nakal sambil ustad farid pun mempreteli sarung dan baju koko nya. Ustad farid lalu menduduk kan ummu sholihat di pangkuan nya sambil berciuman liar
Ummu sholihat lalu mendorong suami nya ke ranjang supaya terlentang di ranjang kasur, lalu langsung meraih penis suami nya dengan cepat dan mengocok nya konstan naik turun, ustad farid merasa istri nya ini semakin liar dari hari ke hari.
Ummu sholihat terus mengocok penis suami nya dengan cepat hingga penis ustad farid semakin mengeras dan mengeluarkan precum yang membasahi ujung penis dari lobang kencing nya. Ummu sholihat, seorang ummahat shalehah berhijab lebar kini berubah menjadi ummahat binal yg liar di depan suami halal nya.
Ummu sholihat lalu menaiki tubuh suami nya, bangun berdiri mengangkangi tubuh suami nya, agak rendah lalu menggesek-gesek kan vagina nya ke kepala penis suami nya. Bagaikan seekor cacing kepanasan, ia bergerak liar mengusap-usap clitoris nya dengan kepala penis, membuat vagina nya semakin basah mengeluar kan cairan pelumas vagina yang meluber membasahi penis ustad farid.
bleeeeeeeeeessssssssssssssss……
Ummu sholihat menurun kan tubuh nya seiring dengan masuk nya penis ustad farid ke dalam lobang vagina ummu sholihat, terus semakin dalam ummu sholihat menekan tubuh nya ke bawah hingga batang penis ustad farid tidak terlihat lagi tenggelam ke dalam lubang vagina ummu sholihat, sang ummahat shalehah berjilbab lebar.
Ummu sholihat lalu bergerak liar menaik turun kan tubuh nya di atas penis suami nya, ia bergerak liar bagaikan seekor kuda betina liar, jauh sekali dari keseharian ummu sholihat yang seorang ummahat shalehah, seorang ustazah di kompleks tempat tinggal nya.
Crrrrrrrrroooooooottt crooooooooottttttt