Kami bertemu kembali di tempat di mana saya dan Dini pertama kali bertemu dengan mereka. Dan ketika bertemu Dini saya sedikit heran, kok sekarang sanggul istri saya telah terlepas, jepitan rambut besar yang tadinya digunakan untuk menjepit sanggul istri saya itu sekarang hanya digunakan untuk menguncir rambut istri saya ke belakang. Dandanannya juga agak acak-acakan, tidak serapi waktu pergi.
Namun ketika mata saya bertemu dengan mata Boy, entah mengapa kecurigaan saya itu langsung sirna. Singkat kata, akhirnya entah mengapa kami sepakat membawa mereka pulang ke rumah. Sekali lagi aneh, di rumah itu tidak ada siapa-siapa, bahkan pembantu pun tidak tampak batang hidungnya.
Saya diajak duduk di ruang tengah oleh Josh dan Bram sementara yang lainnya masuk ke kamar tidur bersama Dini, sementara pintu kamar seperti sengaja dibiarkan terbuka lebar. Saya masih sempat mendengar suara Boy yang tanpa sungkan-sungkan meminta Dini menanggalkan pakaiannya, serta membuka kunciran rambutnya hingga kini rambutnya tergerai bebas ke bawah.
Mereka cukup terkejut ketika melihat Dini hanya mengenakan celana dalam G-string transparan warna putih plus bra berenda yang juga transparan dan sama warnanya, jelas kedua potong pakaian dalam itu menunjukkan kemontokan pantat serta payudaranya. Boy dan yang lainnya seperti terperangah dengan kemolekan tubuh Dini.
Sesaat kemudian Boy mulai memeluk dan menciumi Dini dari belakang. Fai yang berjongkok memulai mencium dari paha kemudian ke pantat, sedangkan Bram meremas-remas payudara Dini serta menciuminya, sementara Yan memilih duduk di kursi rias sambil menonton ketiga rekannya mengeroyok Dini. Tidak tahan hanya melihat Dini memakai baju dalam, Fai mulai menarik G-string Dini dari belakang dan perlahan-lahan menurunkannya, sehingga sekarang pantat istri saya yang montok jelas terlihat.
Pada saat yang sama, Boy melepas bra Dini hingga kedua buah payudara istri saya itu menggelantung bebas tanpa penghalang lagi dan segera disambut oleh Bram dengan menjilat-jilat puting susunya.
Sesaat kemudian Boy melepas semua bajunya dan kemudian mengangkat tubuh molek Dini ke atas tempat tidur. Sementara yang Fai menyambut tubuh istri saya di atas ranjang. Dini terlentang di tempat tidur dengan kaki terbuka lebar, kepalanya sekarang berada di pangkuan Fai.
Ia merintih-rintih karena kemudian Boy menjilati dan menghisap klitorisnya. Tampaknya tubuh Dini tidak bisa menolak kenikmatan yang diberikan Boy, meskipun saya yakin dia sedang di bawah pengaruh Hipnotis, tak berapa lama kemudian vagina Dini yang sekarang sudah cukup basah dengan mudah menerima penis Boy. Kaki Dini diangkat, dilingkarkan ke tubuh Boy pada saat dia menggoyang naik turun.
Kira-kira lima menit, Boy mempercepat goyangannya dan tiba-tiba mencabut penisnya dari dalam vagina Dini. “Tunggu dulu, gue belum mau keluar. Loe terlalu cantik untuk dilewatkan sesaat, jadi harus dinikmati dengan waktu yang cukup lama..”
Boy kemudian mengangkat tubuh istri saya dan memposisikannya doggy style dengan perut diganjal bantal dan pantat menghadap ke atas. Sekarang keindahan pantat Dini benar-benar terlihat, tidak satu orang pun yang tidak terangsang melihat Dini pada posisi tsb.
Tanpa menyia-nyiakan waktu, Boy membimbing penisnya masuk ke dalam vagina Dini yang masih basah dan tampak berwarna pink muda. Kedua tangan Boy memegang pantat Wivied, sedangkan pinggulnya bergoyang-goyang berirama. Sesekali tangan Boy mengelus-elus pantat Dini dan sesekali meremas payudara Dini dari belakang.
Beberapa menit kemudian, Boy kembali mempercepat goyangan pinggulnya, kemudian dia menarik kedua tangan Dini. Jadi sekarang persis seperti naik kuda lumping, kedua tangan Dini dipegang dari belakang sedangkan pantatnya digoyang seirama. Akhirnya Boy tidak lagi bisa mempertahankan, dia lepaskan spermanya ke dalam vagina Dini disertai erangan kenikmatan.
Tampak cairan putih kental keluar dari dalam vagina Dini seiring dengan dicabutnya penis Boy dari dalam vagina Dini, cairan putih tsb mengalir ke pahanya dan menetes di tempat tidur. Beberapa detik kemudian tiba-tiba badan Boy didorong oleh Fai, “Gantian dong, sekarang giliran gue..”
Dini dibimbing masuk ke dalam kamar mandi yang sekarang sudah penuh dengan air hangat. Fai dengan bersemangat membersihkan tubuh Dini, terutama di bagian kemaluannya. photomemek.com Fai yang sudah telanjang bulat dengan penis tegang, meminta Dini untuk melakukan oral sex. Dini menuruti saja kemauan Fai, bahkan dia memperlakukan Fai seperti suaminya sendiri yaitu dengan menjilati bagian kepala penis dan dilanjutkan dengan ‘deep troath’.
Saya sudah menceritakan bagaimana lihainya Dini dalam permainan ini, hingga tidak usah dijelaskan lagi bagaimana nikmat yang dirasakan oleh Fai dengan pelayanan Dini seperti itu. Masih di dalam kamar mandi, Dini kemudian disetubuhi Fai dengan berdiri dari belakang.
Kedua tangan Fai meremas-remas payudara Dini, sedangkan pinggulnya bergoyang dengan cepat. Goyangan ini bertahan selama hampir sepuluh menit, sebelum akhirnya dicabut. Pada saat bersamaan Dini diposisikan berlutut menghadap Fai. Sekali lagi Dini melakukan oral sex, tapi kali ini tidak lama.
Hanya dengan beberapa hisapan, penis Fai menyemburkan isinya ke dalam mulut Dini serta wajahnya. Dini kembali menelan air mani, kali ini dari penis Fai. Sama seperti tadi, sebagian air mani ini juga meluap keluar dari dalam mulut dan berlepotan di wajahnya.
Fai kemudian meneruskan membersihkan badan Dini dan akhirnya membimbingnya keluar dari bath tub kembali ke ranjang. Boy yang rupanya telah membongkar lemari pakaian kami menemukan koleksi lingerine Dini yang memang sering dia pakai terutama pada saat menjelang kami berhubungan intim sebagai ‘starter’.
Boy sudah mempersiapkan stoking, gather, G-tring dan bra yang serasi ditambah baju tidur. “Ayo sekarang kamu pakai baju ini dan menunggu kedatangan teman-teman kita yang lain.” perintah Boy pada Dini. Boy, Bram dan Josh sekarang duduk berhadapan dengan saya di meja kerja. Mereka mengajak saya ngobrol mengenai perusahaan dotcom disertai business case-nya.
Saya sangat terkejut ketika melihat Dini dari celah-celah pintu kamar yang terbuka sedikit, dia memakai baju tidur transparan lengkap dengan stoking dan ghater-nya. Dia tampak begitu seksi dan merangsang dengan rambut tergerai acak-acakan. Bram dan Yan berada di samping kiri dan kanan Dini sambil menciumi lengan dan meremas-remas payudaranya.
Masih dari celah-celah pintu, saya bisa melihat sekarang ketiganya merebahkan diri di tempat tidur. Bram menciumi bibir istri saya sambil meremas payudara sedangkan kepala Yan menghilang di bawah selangkangan Dini sambil kedua tangannya dari bawah meremas-remas pantat.
Saya terkejut ketika Boy mengajak saya masuk ke dalam kamar Dini untuk mengambil buku daftar PIN untuk diberikan kepada Boy. Saat masuk ke dalam kamar, saya dapat melihat dengan jelas Bram sedang melepas bra Dini dan Yan sedang menarik ke bawah G-string istri saya dengan giginya. Setelah selesai menelanjangi Dini, Bram langsung menghisap puting susu Dini yang sebelah kiri. Bahkan saya masih inggat, puting susu Dini sudah ereksi menjadi bengkak dan meruncing.
Tanpa rasa apa-apa saya terus saja berjalan melewati tempat tidur dan langsung membuka laci lemari di samping kiri di mana Dini sedang terlentang dan dikerubuti dua orang laki-laki yang juga sudah sama-sama bugil. Dari dalam laci saya mengambil sebuah buku catatan yang berisi PIN kartu kredit saya dan Dini. PIN dan kartunya kemudian saya serahkan pada Josh yang menunggu di belakang saya.
Ketika saya beranjak melewati tempat tidur lagi untuk keluar dari kamar, Bram menghisap-hisap serta meremas payudara Dini, Yan masih dengan beringas menciumi serta menyedot vagina istri saya. Anehnya Dini tampak biasa saja, bahkan seperti menikmati kejadian tersebut.
Matanya tampak setengah terpejam sementara tangan kirinya meremas-remas kepala Bram yang sedang terbenam di dadanya. Sementara tangan satunya lagi berada di atas kepala Yan. Sesekali dia merintih keenakan karena rangsangan pada klitoris dan payudaranya.
Boy dengan sigap menarik saya keluar dari kamar Dini, mungkin dia tahu saya mulai curiga dengan perlakuan temannya pada istri saya. Sayup-sayup terdengar mobil meninggalkan rumah, ternyata Josh sedang menuju mesin ATM untuk menarik uang dari kredit card saya dan Dini.
Saya dan Boy kembali duduk berhadapan di samping kamar di mana Dini sedang disetubuhi. Masih dengan pintu kamar yang terbuka lebar, sehingga tampak dengan jelas bagaimana Dini dalam posisi doggy stye sedang menghisap penis Bram sedangkan dari belakang Yan menggoyang-goyangkan pinggulnya sambil kedua tangannya menepuk-nepuk pantat Dini. Suara mereka pun terdengar dengan jelas.
“Ooh gila.. vagina si Dini ini benar-benar basah dan menggigit. Belum pernah sebelumnya saya merasakan yang seenak ini. Mujur benar si Doni mempunyai istri seperti dia, tapi sayangnya saat ini kita yang menikmatinya.. he.. he.. he..” desah Yan.
“Hisapannya pun cukup kuat, pandai sekali dia nyepongnya,” balas Bram.
Selama lebih setengah jam mereka berdua secara bersama-sama menyetubuhi istri saya, berbagai macam posisi mereka coba. Mulai dari doggy style, women on top, berdiri dan ketika Bram tak bisa bertahan lagi dan menyemburkan maninya ke dalam vagina Dini, kemudian mereka bertukar posisi.
Kembali dengan doggy style, Kini Yan yang menggasak Dini dari belakang, sementara Bram menjejalkan penisnya ke mulut Dini untuk dibersihkan, sampai akhirnya diakhiri dengan gaya Dini duduk membelakangi Bram yang sesaat kemudian kembali menyemprotkan air mani ke wajah Dini.
Yan pun juga mengalami klimaks dengan mengeluarkan isinya ke dalam vagina Dini. Namun rupanya Yan belum puas, ia menarik kepala Dini untuk menghisap penisnya yang mulai loyo. Dini menuruti saja permintaan Yan tsb.
Dengan wajah yang masih penuh dengan sperma, Dini melakukan oral sex lagi beberapa saat sebelum Kedua pria tersebut kemudian membimbing Dini masuk ke dalam kamar mandi, Dini untuk yang kedua kalinya dibersihkan tubuhnya dari ceceran sperma di vagina maupun di wajahnya.
Tampaknya Boy dan Ali yang juga menyaksikan aksi tsb dari luar mulai terangsang kembali. Buktinya setelah saling memberi isyarat dengan mata mereka sekarang menuju kamar mandi dan mengeringkan tubuh Dini yang sudah bersih dan segar dengan handuk. Bram dan Yan memakai baju kembali dan keluar menemui saya.
Sayangnya sekarang pintu kamar tidur ditutup, sehingga saya tidak tahu apa yang terjadi di dalam. Yang jelas, Boy dan Ali pasti kembali menggauli istri saya untuk yang kedua kalinya. Dari pengakuan Dini kemudian, saya tahu bahwa pada saat itu Boy langsung mengangkat tubuhnya dan meletakkan di atas sofa yang terdapat di dalam kamar.
Boy memposisikan Dini menungging dengan tangan berpegangan pada pundak Ali yang duduk di sofa, kemudian Boy memasukkan penisnya dari belakang. Sementara Ali yang duduk menghadap Dini menciumi wajah dan payudara Dini bergantian.
Tak berapa lama kemudian, tubuh Dini merosot ke bawah, kepalanya menangkup di selangkangan Ali dengan melakukan oral pada penisnya, sementara Boy tetap menggoyangkan pinggulnya maju mundur dari belakang.
Dan ketika telah selesai menyemburkan air maninya kembali ke dalam vagina Dini, Ali langsung membopong tubuh istri saya dan memangkunya. Dini sekarang duduk di atas pangkuang Ali, dengan mudah batang penis Ali menyelusup ke dalam vagina Dini.
Namun aneh, Dini malah dengan sukarela menggoyangkan pinggulnya naik turun di atas pangkuan Ali dengan kedua belah tangan berpegangan pada pundak Ali. filmbokepjepang.com Beberapa lama kemudian Ali membopong tubuh Dini yang sudah keletihan itu dan meletakkannya di atas tempat tidur sebelum kemudian menindihnya dan mulai menggerakkan kembali tubuhnya naik turun.
Saat itu Josh melangkah masuk ke dalam kamar, rupanya ia telah pulang dari menguras ATM saya sampai batas limit, dan ketika melihat Ali sedang menggoyangkan tubuhnya di atas tubuh istri saya yang sekarang telungkup di atas tempat tidur ia jadi kembali terbangkit nafsunya, maka ia pun kembali membuka seluruh pakaiannya dan mengocok penisnya hingga menegang, dan ketika Ali selesai, tanpa basa basi Josh pun segera naik di atas tubuh istri saya yang kini telah lemah lunglai.
Dini hanya pasrah saja tubuhnya dibolak-balik sesuka hati oleh Josh sambil terus disetubuhi sampai pada akhirnya Josh mencabut penisnya dari vagina Dini dan menjejalkan ke mulut istri saya, bertepatan dengan memuntahkan air maninya ke dalam mulut Dini.
Air mani itu muncrat dan berlepotan ke seluruh wajah istri saya setelah sebagian tertelan. Baru sesudah Josh menyelesaikan hajatnya, kelihatannya mereka sudah cukup puas melampiaskan semua nafsu birahinya terhadap istri saya.
Setelah mengucapkan terima kasih, keempat sekawan tsb meninggalkan rumah kami sambil membawa G-string dan bra Dini yang berwarna putih, perhiasan, dan uang tunai baik yang ada di rumah maupun dari ATM. Boy berkata bahwa dalam waktu satu jam semuanya akan kembali seperti biasa. Sekarang dia meminta saya meneruskan menulis proposal, serta meminta Dini untuk tidur agar tidak kecapaian setelah melayani tamu.
Kira-kira satu jam kemudian, saya terbangun dari tidur saya di atas meja kerja. Saya merasa semua kejadian tadi seperti mimpi, untuk membuktikan saya masuk ke dalam kamar, ternyata di situ saya menyaksikan Dini sedang terlelap tanpa baju dengan hanya ditutupi selimut.
Tampak juga gaun tidur, G-tring hitam, stoking serta gather tercecer di bawah tempat tidur. Makin penasaran, saya periksa tempat tidur Dini. Masih ada sisa-sisa sperma di mana-mana. Bahkan banyak juga yang masih melekat di wajah, mulut, rambut dan di selangkangannya.
Saat Dini terbangun dari tidurnya, dia juga merasakan hal yang sama. Dapat mengingat semua kejadian dengan jelas, tetapi tidak bisa menolak untuk tidak melakukannya. Begitulah, kami kehilangan harta dan harga diri setelah dihipnotis.